Pada
2007, jumlah penduduk Kota Madiun mengalami pertumbuhan rata-rata sebanyak 5
persen. Jumlah penduduk berdasarkan usia cukup dinamis. Usia di bawah 15 tahun,
jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi dari jumlah perempuan, tetapi untuk usia
antara 15 sampai 19 lebih banyak perempuan. Demikian juga untuk usia 50 tahun
ke atas, jumlah perempuan jauh lebih besar dari pada jumlah laki-laki.
Dalam
periode 2003-2007, rata-rata lama sekolah di Madiun mencapai 9,5 sampai 10,32
tahun atau sampai kelas 10 (setingkat SLTP). Masih jauh dari kebutuhan SDM
untuk mendukung pertumbuhan sebuah kota yang berbasis sektor jasa dan
perdagangan. Namun, angka tersebut jauh di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur
yang mencapai 6,5 sampai 7,06 tahun.
Kota
Madiun juga pelestari budaya tradisional, yaitu pencak silat. Di mana merupakan
salah satu kekayaan seni beladiri di Indonesia. Bentuk-bentuk pelestarian itu
seperti masih adanya berbagai organisasi pencak silat yang asli Madiun seperti Setia Hati
yang merupakan salah satu perguruan pencak silat tertua di Indonesia yang turut
membentuk alur aliran pencak silat di Indonesia, Setia Hati Terate yang dapat dikatakan sebagai organisasi pencak silat
terbesar di Indonesia yang turut membidani lahirnya IPSI (termasuk 10 perguruan
historis IPSI bersama Setia Hati Organisasi - Semarang), Setia Hati Tattuhu Tekad, Setia Hati Tunas Muda Winongo, Pencak Silat & Tenaga Dalam " Persaudaraan Rasa
Tunggal ", Perguruan Pencak Silat-Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako)
Merpati Putih, OCC Pangastuti, Ki Ageng Pandan Alas, IKSPI Kera Sakti, Perisai
Diri dan Persati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar